Tuesday 20 October 2009

puisi-puisi

sajak Akhmad Fatoni


Sepucuk surat

: untuk si mungil

Jika mimpi akan tetap tertanam dalam batinku, engkau akan tetap terpatri dalam hatiku, meski ribuan wanita melamarku dengan keindahan dan kekayaan, aku akan tetap melepas rasa itu. walau bersemayam, hanya akan sekadar bersenandung. Sebab senyummu telah berakar dalam imaji membentuk siluet api yang menjaga wajahmu dalam hatiku. Sehingga tak seorang wanita pun akan mengantikan posisimu.

Dinda, mungkin kau tak akan pernah percaya dengan perasaan ini, tapi percayalah setitik sinar yang terpancar dalam mataku, yang akan mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu. Memang aku saat ini tak punya sesuatu yang akan menebar senyum dan rasa bangga di hatimu untuk kau wartakan pada bapakmu, juga pada ibumu.

Apalagi tentang kepolosanmu yang selalu membuat aku geli, dan menetaskan suka dalam sukmamu. Tentang bebulu yang menghiasi tubuhmu selalu membuat aku gemas dan meningkatkan adrenalinku.

Dinda, sejak Februari itu aku tak bisa melupakanmu, meski kini engkau telah menganggapku angin yang hanya bisa menyejukkanmu di saat penat dan gerahmu, asalkan kau tahu itu adalah semangat dalam hidupku.


Sebelum aku kau hapus dalam memori hidupmu, izinkan aku membuktikan bahwa aku bisa seperti banyak lelaki yang pernah kau lihat, kau kenal dan bahkan sempat akrap denganmu, sebab aku ingin membuatmu bahagia dari keringatku sendiri.



Surabaya, 25 Juni 2009

No comments:

Post a Comment