Friday 14 May 2010

Prinsip Dasar Menulis Puisi

Oleh : senja turun perlahan

tuan-tuan, nona dan nyonya, izinkan saya menyampaikan kesaksian kecil ini.
menurut sohibul hikayat tun saini km [km = kosim, bukan ketua murid], menulis puisi itu mudah. Tapi pernyataan tuan saini, segera dibantah oleh meester tardji [sutardji calzoum bachri], bahwa menulis puisi itu sungguh tidak mudah, buktinya, tuan saini sendiri tidak produktif dalam menulis puisi.

kita bisa segera mafhum:: yang dimaksud mudah oleh tun saini adalah menulis puisi asal, sedang yang dimaksud tidak mudah oleh meester tardji ialah puisi yang berkualitas. menyanyikan lagu yang sumbang barangkali gampang, tetapi bernyanyi dengan prinsip-prinsip dasar musik tidak semua orang bisa melakukannya. bahkan ada manusia-manusia yang lumpuh saraf musikalnya, hingga beliau-beliau tidak mengerti apa itu tangga nada dan tempo yang menjadi elemen penting pada sebuah musik.

ya| menulis puisi yang berkualitas memang tidak gampang. sutan ahda [ahda imran=redaktur puisi di koran pikiran rakyat] menyampaikan kesaksian:: berpuisi berbeda dari arisan. melahirkan sebuah puisi bagi sutan ahda, berbeda dengan melahirkan telur bagi ayam broiler. kalau ada penyair yang begitu mudah mendeklarasikan antologi puisi, patut dicurigai, jangan-jangan puisinya tidak berkualitas atau “puisi mudah” menurut tun saini km itu.

tetapi ada ”penyair lugu permanen” yang begitu produktif, walau setelah diperiksa, ternyata puisi-puisinya nya banyak berupa pengulangan belaka. puisi yang satu nyaris senada dengan puisi lainnya. “penyair lugu permanen” itu, dalam kategorisasi sutan ahda, masuk ke dalam barisan ayam broiler. sekarang si ayam broiler itu, seringpula disapa dengan “penyair porno”, ”penyair mesum” yang rajin bertelur.

tun saini barangkali senafas dengan almukarom edgar [edgar allan poe:: sastrawan neg-pop amerika] yang bersabda, bahwa menulis itu gampang. langkahnya hanya ada tiga. langkah pertama adalah tulis, langkah kedua adalah tulislah, langkah ketiga, kemudian tuliskan.

membuat kue juga gampang. tapi untuk membuat kue, ada sekolahnya hingga ke perguruan tinggi, yakni di jurusan tata boga yang mencetak para chep [koki]. tetapi ada penyair yang tidak pernah belajar secara akademis bagaimana menulis puisi, sebab kenyataannya pula, para penyair “garda depan” [garda depan bisa dilihat dari kebesaran namanya, atau garda depan karena kualitas karyanya] di tanah air, kebanyakan bukan lulusan sekolah bahasa dan sastra.

beberapa penyair, sastrawan, dan sekolahnya:
1. anumerta chairil anwar [lulusan stovia, setingkat smp]
2. anumerta ws rendra (ilmu sastra inggris di ugm| tidak rampung)
3. anumerta ibrahim sattah [alumni sma]
4. meester tardji [lulusan ilmu pemerintahan| unpad]
5. dokter taufik ismail [lulusan kedokteran hewan| ui]
6. putu wijaya [ilmu hukum| ugm]
7. mang acep zamzam noor [ilmu melukis| itb]
8. syeh afrizal malna [ilmu filsafat driyarkara/ tidak rampung]
9. tuan nirwan dewanto [ilmu geologi| itb]
10. lord goenawan mohamad [alumni sma]. lord tidak kuliah karena ia tidak menemukan jawaban atas pertanyaan: harus kuliah di mana supaya lulusannya bisa jadi penyair?

jadi, memang kenyataannya ada ”penyair alamiah” sebagaimana juga ada koki alamiah, yakni tukang nasi goreng keliling kampung. para “penyair alamiah” itu, belajar menulis puisi dari pengalaman, dan mereka mengaduk kata, memeriksa kelezatan adonannya, dari pengalamannya sendiri. imanku ialah pengalamanku [kata anumerta ws rendra]. Memang kenyataannya pula, untuk membuat nasi goreng yang enak, cukup dengan jadi tukang nasi goreng keliling kampung. ia melayani para subscriber, hingga bisa menghapal komposisi nasi goreng yang selaras dengan semangat lidah para buyer.

jadi, prinsip pertama dalam menulis puisi, ialah: tuliskan pengalamanmu secara alamiah. prinsip berikutnya adalah meniru pohon jati: pohon jati tidak tumbuh tergesah-gesah, bahkan ia harus meradang dengan mengugurkan daun-daunnya kala angin muson dari arah timur menghalau segala kemungkinan. pohon jati jadi kerontang, meradang, namun tetap bertahan.

prinsip-prinsip lainnya, yang lebih metodis dan akademis, akan disampaikan pada goresan pena pekan depan.

sumber: situs seni

No comments:

Post a Comment