Friday 14 May 2010

25 Tahun Kalyanamitra

LATAR BELAKANG

Sejak Orde Baru berkuasa tahun 1966, maka beberapa organisasi perempuan yang sebelumnya gencar melakukan perjuangan pembelaan hak-hak perempuan, yang sedikit banyak berafiliasi dengan partai-partai politik, mengalami penghancuran dan pelarangan dalam aktivitas-aktivitas politik mereka. Gerwani misalnya, mengalami penghancuran luar biasa dari rezim Orde Baru, dengan melarang organisasi ini beraktivitas bahkan memenjarakan sebagian besar tokohnya. Perlahan tetapi pasti, Gerwani menghilang dari segala bentuk aktivitas politiknya. Hal yang relatif sama, juga dialami oleh beberapa organisasi perempuan yang berafiliasi dengan organisasi keagamaan, seperti Muslimat NU dan lainnya. Praktis organisasi-organisasi ini juga berkurang aktivitas politik terbukanya dan lebih banyak berkegiatan dalam isu-isu penguatan moral Islam dalam keluarga.
Hingga dekade 80-an kekuasaan Orde Baru atas gerakan sosial demikian otoriter, sehingga tidak dimungkinkan terbentuknya organisasi-organisasi sosial yang secara terbuka menyatakan perjuangan politiknya. Sebagian besar strategi perlawanan disiasati dengan cara sembunyi-sembunyi atau berkamuflase melalui institusi tertentu, seperti yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lainnya. Demikian pula gerakan perempuan, baru menemukan kembali benang merahnya pada dekade 80-an, setelah hampir 20 tahunan vakum dalam arus percaturan kekuasaan politik Orde Baru.
Salah satu organisasi perempuan non pemerintah yang berhasil terbentuk yakni Kalyanamitra pada tahun 1985, sebagai tanggapan kritikal terhadap situasi dan kondisi perempuan pasca 1965. Sebagai organisasi perempuan independen, kemunculannya merupakan ekspresi baru dan rantai penyambung arus perlawanan gerakan perempuan masa-masa yang lampau. Meskipun dibentuk dengan gagasan sebagai pusat komunikasi dan informasi perempuan, namun dalam momen-momen perjalanannya dalam arus waktu yang dinamik, organisasi ini merespon begitu banyak isu strategis, sehingga sedikit banyak turut pula terwarnai karakter lingkungan internal organisasinya. Sepak terjang eksternalnya juga sedikit banyak ternuansa oleh dinamika sosial di berbagai tingkatan yang berkembang.
Dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke-25, Kalyanamitra akan melakukan serangkaian acara, yang dikemas dalam tema “Seperempat Abad Kalyanamitra: Perubahan bagi Perempuan”. Tema ini diangkat agar semakin tegas dan jelas bahwa perempuan Indonesia memerlukan perubahan dalam berbagai dimensi dan aspek kehidupannya sehingga mampu menjadi perempuan Indonesia yang seutuhnya. Di sisi lain, perubahan ini harus diupayakan bersama oleh semua pihak yang konsen pada kaum perempuan dan menuntut negara untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya untuk memajukan perempuan Indonesia.
KEGIATAN
Serangkaian acara yang akan digelar dalam perayaan ulang tahun ini meliputi:
1. Bincang-bincang Santai; merefleksikan perjalanan 25 tahun Kalyanamitra dan sekaligus merayarakan Hari Perempuan Sedunia. Acara ini tentu saja akan membicarakan peran penting gerakan perempuan dalam memajukan perikehidupan perempuan Indonesia.
Narasumber yang akan hadir yakni
•Dr. Subagyo, MA (Deputi III Bid. Perlindungan Perempuan, Kementeri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)*, yang akan membahas peran pemerintah dalam upaya perlindungan perempuan dan anak;
•Sita Aripurnami (Direktur Eksekutif Women Research Institute, Pendiri Kalyanamitra), yang akan membahas peran Kalyanamitra dalam gerakan perempuan;
•Eva Kusuma Sundari (Anggota DPR RI), yang akan membahas kiprah perempuan masa kini.
Bincang-bincang ini akan dimoderatori oleh Wanda Hamidah*.
2. Pidato Kebudayaan; acara ini akan disampaikan oleh Debra Helen Yatim (KOMSENI, Pendiri Kalyanamitra). Pidato kebudayaan ini dimaksudkan untuk membangkitkan semangat kaum perempuan dan siapapun untuk memperjuangkan kemajuan perempuan.
3. Testimoni; acara ini merupakan kesaksian beberapa orang yang pernah bersinggungan dengan Kalyanamitra selama ini. Ibu Muslimah (komunitas), Maria H. (Kompas), Amiruddin (Elsam), Ratna B. (Federasi APIK), Niken, Ipah, Dyah, Tezhart (alumni), Vivi (Perempuan Mahardhika), semuanya akan memberikan kesaksian pengalaman bersinggungan dengan Kalyanamitra.
4. Musik dan Jaipongan; acara ini menjadi suguhan penyegar selama acara-acara lainnya berjalan. Akan tampil mengisi acara hiburan, yakni musik oleh Sanggar Anak Roda Pulogadung, Jamaica Café, Zulaikha & Andreas, dan Jaipongan.
5. Potong Tumpeng; acara ini merupakan acara puncak perayaan ulang tahun ke-25. Potong tumpeng akan dilakukan oleh Direktur Eksekutif dan Pendiri Kalyanamitra. Tumpeng akan diberikan kepada pihak-pihak yang berperan penting mendukung selama ini.
6. Bazaar dan Doorprize;
Catatan : *) Masih dalam konfirmasi
PELAKSANAAN
Waktu : 28 Maret 2010
Pukul : 12.00-18.00 (diawali dengan makan siang)
Tempat : Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki,
Jl. Cikini Raya 73, Tel 021-31934740, Fax 021-31934720.
PESERTA
Jumlah peserta yang diundang 400 orang dari kalangan pemerintah, akademisi, budayawan, pengamat sosial, aktivis, mahasiswa, wartawan, kedutaan, lembaga donor serta masyarakat umum.
SUSUNAN ACARA
12.00-13.00 wib : Registrasi dan makan siang
13.00-13.30 wib : Pembukaan:
-Sambutan: Rena Herdiyani (Direktur Eksekutif
Kalyanamitra); dan Debra H. Yatim (Komseni, Pendiri
Kalyanamitra)
-Potong Tumpeng
13.30-13.45 : Tari jaipongan
13.45-14.00 wib : Testimoni
14.00-15.30 wib : Bincang Santai tentang : “25 Tahun Kalyanamitra: Refleksi Gerakan Perempuan di Indonesia”
15.30-16.00 wib : Musik oleh Jamaica Café
16.00-16.15 wib : Testimoni
16.10-16.30 wib : Pidato Kebudayaan: Debra H. Yatim
16.35-16.45 wib : Zulaikha dan Andreas
16.45-17.00 wib : Doorprize
17.00-17.30 wib : Musik oleh Sanggar Roda
17.30-selesai : Penutupan

Sponsor:
- Cita Cinta
- The Royal Bank of Scotland (RBS)

Joko Sulistyo
Kajian dan Pengembangan
KALYANAMITRA
Jln. Kaca Jendela 2 No. 9 Rawajati-Kalibata
Jakarta Selatan 12750
T. 021-7902109; F. 021-7902112
E. ykm@indo.net.id
www.kalyanamitra.or.id

sumber: pesan FB dari majalah kidung

No comments:

Post a Comment